Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Melalui Peningkatan Keterampilan Kader Kesehatan

Penulis

  • Mareyke Sepang STIKES Gunung Maria Tomohon
  • Cicilia Karlina Lariwu STIKes Gunung Maria Tomohon

Kata Kunci:

Tumbuh Kembang Anak, Kader Kesehatan

Abstrak

Pandemi Covid-19 yang sementara melanda dunia menimbulkan berbagai dampak, salah satunya adalah pembatasan mobilitas anak-anak sebagai kelompok usia risiko tinggi. Sekolah-sekolah diliburkan, posyandu dibatasi bahkan sempat dihentikan dan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Memasuki masa adaptasi kebiasan baru, maka perlu diberikan stimulus lagi kepada masyarakat agar kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terhenti. Pemantauan tumbuh kembang anak secara mandiri dapat dilakukan oleh kader kesehatan yang ada di daerah tempat tinggal anak dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melalui berbagai pelatihan-pelatihan pemantauan tumbuh kembang anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada kader kesehatan mengenai pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak agar keterampilan kader kesehatan semakin meningkat sehingga jika ada masalah tumbuh kembang anak dapat dideteksi dengan segera. Metode yang digunakan adalah edukasi, simulasi langsung dan praktik mandiri dari peserta kegiatan. Hasil yang diperoleh yakni setelah diberikan pelatihan deteksi dini tumbuh kembang anak, semua peserta atau kader kesehatan mampu melakukan deteksi dini tumbuh kembang pada anak dengan mengukur tinggi/panjang badan, berat badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala dan mampu mengisi hasil-hasil pengukuran di dalam Buku KIA/KMS.

Unduhan

Diterbitkan

2022-08-02

Cara Mengutip

Sepang, M., & Lariwu, C. K. (2022). Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Melalui Peningkatan Keterampilan Kader Kesehatan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MAPALUS, 1(1), 1–8. Diambil dari https://e-journal.stikesgunungmaria.ac.id/index.php/jpmm/article/view/10

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama